PK,.Brebes – Polda Jawa Tengah melakukan penyekatan di sejumlah akses mudik dari wilayah Jawa Barat yang akan memasuki wilayah Jawa Tengah. Langkah ini untuk menghalau para pemudik guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 agar tak semakin meluas di Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, penyekatan arus mudik dilakukan dalam Operasi Ketupat Candi 2020 yang sudah dimulai 14 April 2020 lalu, untuk menyambut Bulan Ramadan dan lebaran tahun ini.
Dalam Operasi Ketupat Candi kali ini juga dilakukan sterilisasi pemudik atau warga pulang kampung guna mencegah penyebaran pandemi virus corona.
“Operasi Ketupat Candi kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau sebelumnya kita melakukan pemantauan masuknya arus mudik dan pengamanan di pusat-pusat keramaian dan tempat ibadah. Untuk tahun ini, kita melakukan penyekatan arus mudik,” ungkap Rycko di Exit Tol Pejagan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Rabu (29/4/2020).
Rycko menjelaskan, di Jawa tengah terdapat 13 akses masuk, tiga diantaranya berada di Pantura Brebes, dan sisanya di wilayah selatan dan timur.
Selain di Exit Tol Pejagan, di Brebes yang merupakan salah satu mulutnya Jawa Tengah dari wilayah barat ini, penyekatan juga dilakukan di dua lokasi lainnya, yaitu di Exit Tol Brebes Timur dan Terminal Kecipir di Jalan Raya Pantura. Sedangkan untuk di jalur selatan dilakukan di Majenang, Kabupaten Cilacap.
Kapolda juga setuju jika para pemudik yang akan masuk ke Jawa Tengah dikembalikan lagi atau memutar balik sehingga tidak melanjutkan perjalanannya lagi. Meski demikian, ia mengimbau untuk tetap mengedepankan sikap humanis.
Lanjut Rycko, sebelum memasuki Bulan Ramadan, para pemudik yang telah mendahului masuk ke Jateng kurang lebih mencapai 700 ribu orang. Mereka masuk ke Jateng sebelum Operasi Ketupat dan adanya larangan mudik dari Pemerintah.
Mereka yang sudah masuk Jateng, telah dipantau dan dicatat oleh tim gugus tugas covid-19 sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan dipantau selama 14 hari karantina di rumah.
Sementara memasuki Operasi Ketupat (24/4), kurang lebih ada 100 orang pemudik yang sudah masuk ke Jateng diminta putar balik ke arah Jabar. Sampai saat ini, pihaknya dengan jajarannnya mengklaim sudah hampir 5 ribu kendaraan dipaksa dengan humanis untuk putar balik.
Setiap kendaraan baik roda dua maupun empat, diminta untuk menunjukkan identitas. Jika kendaran berasal dari luar Jateng, maka diminta untuk putar balik.
“Hari ini kurang lebih ada 40 kendaraan kita minta dengan baik untuk putar balik. Kita minta kepada para pemudik untuk sementara tetap di tempat. Sayangi diri sendiri dan orang lain. Dengan disiplin, mata rantai virus corona dapat diputus penyebarannya,” ajaknya.
Tak lupa Kapolda mengucapkan terima kasih atas peran seluruh pihak dalam upaya menanggulangi pendemi corona. Pasalnya, itu bukan hanya tugas Pemerintah, TNI-Polri, dan juga Dishub, namun juga tugas seluruh komponen. Ia juga menyempatkan meninjau dapur umum lapangan yang disiapkan untuk para petugas gabungan di pos pantau.
“Ini kerja yang harus kita lakukan bersama demi steril dan sehatnya Provinsi Jawa Tengah. Ayo sama-sama berkolaborasi dalam rangka menyikapi virus corona sehingga wabah ini cepat berakhir,” tutup Rycko.
Dalam memantau kesiapan di Posko Ketupat Candi 2020 di Exit Tol Pejagan ini, Kapolda didampingi langsung Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Kavaleri Dani Wardana, S.Sos, M.Han, Bupati Brebes Hj. Izda Priyanti, SE, MH, Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto, SIK, MH, Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang, Dandim 0713 Brebes Letkol Infantri Faisal Amri, SE, Dandim 0712 Tegal Letkol Infantri Richard Arnold Y.S, SE, MM, BPBD Brebes, Dishub dan Dinkes Brebes, Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Brebes, perwakilan Jasa Marga, serta Muspika Tanjung. (Aan)