PK,.JAKARTA,.– Mengabdi bagi prajurit TNI tidak terbatas di Ibu Pertiwi Indonesia saja, tetapi hingga ke pelosok dunia. Para personel TNI tersebut tergabung dalam suatu pasukan di bawah bendera PBB yang lazim dikenal sebagai Peacekeepers atau Pasukan Penjaga Perdamaian.
Bergabung dengan pasukan ini merupakan suatu kebanggaan tidak hanya bagi prajuritnya tetapi juga keluarga dan satuan asalnya. Bagaimana tidak, sebelum dinyatakan menjadi seorang Peacekeepers, mereka harus melewati tahapan seleksi yang panjang dan kompetitif. Sebab, nantinya akan menjadi duta-duta Indonesia sebagai penengah di panggung konflik global.
Kali ini cerita unik datang dari personel Yonarmed 12 Kostrad, para Ksatria Lembah Lawu yang bertugas di benua hitam, Afrika. Mereka tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de I Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo (MONUSCO).
Personel Yonarmed 12 Kostrad Lettu Arm Sudarmo yang bertugas di bawah Kompi Standing Combat Deployment (SCD) Lubichako menjelaskan bahwa selain melaksanakan tugas pokok menjaga keamanan dan stabilitas daerah tersebut dari gangguan pasukan pemberontak, prajurit TNI dibawah komandonya juga melaksanakan sosialisasi pada masyarakat Kongo akan pentingnya penggunaan masker dan cuci tangan serta protokol kesehatan lainnya dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) kepada masyarakat Lubichaco Village-Kalemie, Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo.
Team yang dipimpin perwira asli Makassar ini, sambil melaksanakan patroli rutin di sekitar desa Lubichako juga dengan ikhlas dan sabar memberikan sosialisasi mengenai pencegahan dan penyebaran Covid-19 dari rumah ke rumah sekaligus membagikan sembako kepada masyarakat tidak mampu.
“Walaupun terdapat perbedaan budaya dan bahasa diantara kita dengan masyarakat Kongo, namun itu tidak menghalangi kami melaksanakan sosialisasi dan memberikan bantuan. masyarakat Kongo pun menyambut baik, karena pada prinsipnya tidak ada orang yang mau sakit,” beber Sudarmo lewat sambungan telepon.
Sementara itu, Danyonarmed 12 Kostrad, Letkol Arm Ronald F Siwabessy, S.E., M.A mengatakan jika prajurit-prajuritnya yang sedang bertugas dibawah bendera PBB saat ini merupakan prajurit-prajurit terpilih. “Prajurit yang dikirim untuk misi PBB tentunya diseleksi dengan ketat agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan membawa nama baik bangsa Indonesia, ini tidak main-main,” jelas Letkol Arm Ronald.