PK,.JAKARTA, – Paparkan rencana operasi pendisiplinan protokol kesehatan menuju New Normal di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H., M.Han, melakukan video conference (Vicon) dengan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., Senin (22/6/2020).
Hal tersebut disampaikan Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., dalam rilis tertulisnya di Mataram, NTB, Selasa (23/6/2020).
Dikatakannya, vicon tersebut dilakukan para Danrem jajaran Kodam IX/Udayana guna memaparkan situasi perkembangan Covid-19 dan rencana operasi pendisiplinan protokol kesehatan menuju New Normal dari wilayah masing-masing.
“Sehingga terwujud masyarakat produktif yang aman dari Covid-19 dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari pada era New Normal di setiap wilayah,” kata Dahlan.
Disampaikan Dahlan, dalam vicon tersebut Danrem 162/WB melaporkan perkembangan Covid-19 di wilayah NTB (Senin 22/6/2020), berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan update dari corona.ntbprov.go.id, bahwa terdapat 1067 kasus dengan rincian pasien sembuh 736 orang, dalam perawatan 286 orang dan meninggal dunia 45 orang, serta di wilayah Provinsi NTB terdapat enam wilayah zona hijau, tiga wilayah zona kuning dan satu wilayah zona merah.
“Berdasarkan etimologi dan survei kesehatan masyarakat serta rekomendasi WHO, untuk wilayah kabupaten dan kota di NTB umumnya sudah memenuhi kesehatan menuju New Normal. Kecuali Kota Mataram yang saat ini belum diberlakukan New Normal,” kata Danrem.
“Untuk Kabupaten dan Kota yang diberlakukan New Normal sudah mulai dibuka tempat wisata dan tempat ibadah sesuai protokol Covid-19, sedangkan pusat perbelanjaan dan lainnya akan dibuka secara bertahap,” lanjutnya.
Lebih lanjut disampaikan, atas laporan tersebut Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., menyampaikan kepada Danrem 162/WB agar memberikan dukungan support terhadap pemberlakuan New Normal oleh Pemda NTB, dengan mengacu kepada konsep operasi yang sudah dibuat oleh TNI, Polri, dan Pemda.
“Selain itu fokus kepada kesiapan fasilitas dan tenaga medis terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan jumlah pasien khususnya terpapar positif Covid-19 pada pelaksanaan New Normal, sehingga menjadi bahan evaluasi apakah New Normal berlanjut dengan konsep yang sudah dibuat,” tegas Pangdam.
Menurut Pangdam, bahwa pendisiplinan dan edukasi melalui pengawasan dan penindakan harus dilakukan secara terus-menerus karena ada tiga hal besar yang menjadi lawan dan harus diselesaikan yaitu virus itu sendiri, upaya peningkatan perekonomian masyarakat, dan perilaku masyarakatnya.
“Semua saling keterkaitan, karena persoalan yang kita hadapi di masa Covid-19 tidak bisa hanya virusnya, tidak bisa hanya ekonominya, namun juga disiplin atau perilaku masyarakat juga menjadi tugas penting saat ini,” ucap Pangdam.
“Himbau dan peringatkan masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan, serta tertibkan prosedur protokol kesehatan di ruang-ruang publik, jaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat selama pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan. Semua dilakukan dengan langkah-langkah persuasif, edukatif, komunikatif, proporsional dan, humanis sesuai dengan ketentuan atau aturan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (Dispenad)