PK,.JAKARTA,.—(Penkostrad. Kamis, 18 Juni 2020). Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis serta perubahan spektrum ancaman yang sangat dinamis, upaya peningkatan modernisasi serta kecanggihan Alutsista terus dilakukan pimpinan TNI AD terhadap satuan jajarannya.
Upaya itupun terlihat saat tim monitoring, Rikmat dan Walnis Pussenarmed Kodiklatad dibawah kendali Kasimatut Bagbinmat Subditbinsiapsat dan Alutsista Sdirsen Pussenarmed, Kapten Arm Nanang Aditya, melaksanakan kegiatan pemeriksaan materiil terhadap kendaraan Komodo BCV dan MEV yang dimiliki Yonarmed 12 Kostrad.
Ditemui disela-sela kegiatannya, Kapten Nanang mengatakan, kegiatan yang digelarnya saat ini adalah pemeriksaan serta pengecekan kondisi serta kelengkapan awal kendaraan Komodo BCV dan MEV.
“Adapun hasil dari pemeriksaan ini akan kita jadikan sebagai bahan serah terima dalam pergeseran kendaraan Komodo BCV dan MEV kepada pihak PT Pindad (Persero) dalam rangka upgrade dan integrasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Danyonarmed 12 Kostrad, Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy menjelaskan, kegiatan pemeriksaan materiil terhadap kendaraan Komodo BCV dan MEV serta radio ini merupakan bagian dari upaya pimpinan untuk semakin meningkatkan kemampuan Alutsista yang dimiliki TNI AD, khususnya Artileri Medan.
“Pergeseran kendaraan Komodo BCV dan MEV ini bertujuan untuk kelanjutan upgrade sistem penembakan meriam 155 mm Caesar. Penembakan saat ini masih menggunakan sistem BACARA, yang selanjutnya akan di upgrade menjadi sitem penembakan FINDART,” terangnya. Selasa (16/6).
Menurut Ronald, sistem FINDART ini nantinya akan memungkinkan Danyon dan Papuspibak Yon mengontrol steling dari masing-masing baterai tempur hanya dalam tampilan sebuah layar .
“Sistem FINDART ini bahkan mampu menampilkan Enemys Zone (zona musuh) dan Friend Zone (zona kawan) dalam satu layar, sehingga sistem canggih ini tidak hanya memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi, namun juga dapat menghindarkan kita dari Fratricide (menembak kawan sendiri),” imbuhnya.
Lebih lanjut, Almamater Akademi Militer Tahun 2002 ini menambahkan upgrade kendaraan ini rencananya akan memakan waktu kurang lebih 3 bulan, sehingga pelaksanaannya akan dilaksanakan dalam dua fase. Dari 4 unit kendaraan Komodo, untuk fase pertama akan diupgrade sejumlah 2 unit, sehingga satuan tetap dapat melaksanakan kegiatan latihan dengan menggunakan meriam 155 mm Caesar.
“Kehebatan TNI-AD tidak hanya ditentukan oleh Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) yang modern saja, namun, pembangunan kualitas SDM dan peningkatan profesionalisme prajurit melalui latihan menjadi salah satu faktor utama dalam mewujudkan TNI AD yang handal dalam menjaga kedaulatan bangsa,” tegasnya.