PK,.PAPUA,.—Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad bersama masyarakat Perbatasan RI-PNG menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H di Masjid Al-Hijrah Kampung Skouw Distrik Muara Tami Kota Jayapura.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto S.H., M.Han saat mengikuti acara yang juga diikuti oleh nya dan segenap Prajurit Yonif MR 413 Kostrad. Jumat (30/10).
“Terimakasih atas segenap panitia yang telah membantu berlangsungnya acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, secara sederhana namun antusias masyarakat begitu sangat tinggi. Semoga dengan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, kita akan mendapat syafaat serta menjadi pengikut Nya sampai akhir Yaumul Kiyamah.” Ungkap Anggun dalam pembukaan acara tersebut.
Sebelum acara pokok dimulai, Satgas Yonif MR 413 Kostrad menampilkan tim Hadrah dari Pos Kout KM 31 untuk membawakan beberapa lagu pujian shalawat Nabi Muhammad SAW. Suasana menjadi hidup ketika suara nyanyian shalawat yang dibawakan oleh Prajurit Kepala Alif dan Prajurit Satu Kahfi dipadukan dengan pukulan rebana menjadikan sebuah irama yang sangat merdu.
Tiba pada pokok acara, Ustadz H.M Habib Taufiq memberikan tausiyah tentang makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Ada beberapa cara untuk mencintai Rasulullah, diantaranya sering bershalawat, memperkenalkan anak tentang Nabi Muhammad SAW termasuk memperingati hari Lahir Nya. Dengan kita mencintai Nabi Muhammad, kita berharap menjadi umat yang setia membela kebenaran sehingga menjadi pengikut Nya hingga akhir massa.” Tandas Ustadz Taufiq.
Ditambahkan lagi bahwa peringatan nabi Muhammad SAW juga mengingatkan kita bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang diutus Allah SWT sebagai penyempurna Akhlak seluruh umat. “Nabi Muhammad SAW sejak lahir dal kondisi yang sempurna, bahkan tetesan keringatnya seperti aroma minyak wangi, Sabda Nya dapat meneduhkan padang yang gersang. Untuk itu kita harus selalu meneladani Rasulullah dan mengaplikasikan nya dalam kehidupan sehari-hari.” Tambah Ustadz berdarah bugis tersebut.