TNI AL. Koarmada II Surabaya, 9 Nopember 2020.Asisten Operasi (Asops) Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Isswarto mewakili Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, secara resmi membuka Latihan Pengenalan dan Pemantapan Pengoperasian Peralatan Komunikasi Antara Kapal Selam dengan Kapal Permukaan, bertempat di Gedung Nagapasa Satuan Kapal Selam Koarmada II, Senin (9/11).
Latihan diikuti sebanyak 30 orang peserta dari empat satuan unsur kapal di Koarmada II, yakni Satuan Kapal Eskorta (Satkor), Satuan Kapal Selam (Satsel), Satuan Kapal Cepat (Satkat), dan Satuan Kapal Ranjau (Satran). Dan selama kurang lebih 10 hari kedepan hingga tanggal 19 Nopember 2020, para peserta akan mendapatkan beragam materi dalam bentuk teori maupun praktek pengoperasian peralatan kapal selam dengan menggunakan metode High Frequency (HF), Ultra High Frequency (UHF) dan Very High Frequency (VHF) AM/FM.
Selain itu juga tentang pengoperasian peralatan komunikasi kapal selam menggunakan Low Frequency (LF) dan Very Low Frequency (VLF), pengoperasian Buoyant Wire Antenna (BWA) system, pengoperasian Underwater Telephone _(UWT), _Sonar Beacon Equipment (SBE) dan Pinger Locator, pengoperasian Submarine Position-Indicating Radio Beacon (SEPIRB) serta pengoperasian pyrotechnic signal.
Menurut Kolonel Isswarto, latihan ini diselenggarakan dengan tujuan agar para prajurit khususnya yang berdinas di KRI, mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan komunikasi antara kapal selam dengan kapal permukaan secara umum. “ Serta mengenalkan jenis-jenis peralatan yang digunakan untuk melaksanakan komunikasi antara kapal selam dengan kapal permukaan,” ujar Kolonel Isswarto.
Terpisah, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G Sudihartawan menyampaikan bila latihan pengoperasian peralatan komunikasi kapal selam dengan kapal permukaan ini, adalah bagian dari upaya tindak lanjut terhadap program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. “ Ini (Latihan) adalah upaya tindak lanjut dari program prioritas Bapak Kasal terkait penyelarasan doktrin, Ops-Lat dan sistem pelatihan yang fleksibel dan adaptif terhadap dinamika situasi terkini“ tandas orang nomor satu di jajaran Koarmada II ini.
(Pen2).