PK,.JAKARTA,.—-Perkembangan situasi global, regional, dan nasional serta kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, mengharuskan organisasi intelejen TNI Angkatan Udara untuk senantiasa meningkatkan kemampuan, menambah wawasan, serta mengasah ketajaman analisa, agar mampu memprediksi dan mengantisipasi ancaman, ganguan serta hambatan dimasa yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan Kadispamsanau Marsma TNI Donald Kasenda, S.T., S.I.P., M.M., sebagai keynote speaker saat membuka Rakornispamsanau di Ruang Rapat Sintel Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020).
“Saat ini TNI bukan hanya menghadapi ancaman konvensional melainkan juga ancaman non konvensional seperti pandemi covid 19, konflik sosial, transnational crime, dan juga perang informasi serta cyber warfare,” tegas Kadispamsanau.
Menurut Kadispamsanau, sumber daya manusia dipandang sebagai faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dalam menghadapi ancaman, ganguan, dan hambatan dimasa mendatang, untuk itu diperlukan adanya penyamaan visi, misi, dan persepsi seluruh personel intelijen TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat satuan pelaksana di Lanud hingga ke tingkat perencanaan dan penentu kebijakan di Mabesau.
Dalam kesempatan tersebut, Kadispamsanau juga memberikan beberapa penekanan diantaranya agar seluruh personel intelijen dapat mewaspadai dan mengantisipasi upaya untuk menciderai netralitas TNI, dan mengingatkan Kembali tentang pedoman pemanfaatan media sosial oleh anggota serta keluarga TNI.
Adapun Rakornispamsanau yang dilaksanakan secara virtual, dihadiri pejabat Dispamsanau serta diikuti oleh 63 jajaran intelijen TNI Angkatan Udara ini juga membahas tentang persiapan Pilkada 2020, perkembangan Covid19, dan perkembangan situasi terkini di wilayang tanggung jawab masing-masing satuan jajarannya.
DISPENAU
