PK. Papua. —–Beredar Video di akun free West Papua Pembajakan Pesawat Oleh Kelompok KKB Dengan Menggunakan Senjata Tajam Dan Senjata Api, Terlihat Seorang Pilot Dan Co Pilot Sedang Ditodong Menggunakan Senjata Serta Para Penumpang Yang Masih Ditahan Dilandasan Terbang oleh Kelompok KKB.
Berdasarkan Informasi Yang Didapat dari Pihak Maskapai SAM Mengkonfirmasi Kejadian Tersebut Dialami Pilot dan Co Pilotnya Pada 4 Novemver 2020 Lalu di wilayah DIKAMPUNG BUGALAGA DISTRIK BIODOGA KAB. INTAN JAYA
Pesawat SAM AIR yang dikemudikan oleh KAPTEN ALEX AGAPA terbang dengan membawa penumpang (carter) dari Nabire menuju ke kampung Pagamba distrik Biodoga kab.Intan jaya,
Setelah sampai di kampung Pagamba para penumpang turun dari pesawat selanjutnya beberapa masyarakat dari distrik Pagamba sekitar 6 orang menaiki pesawat dengan tujuan Nabire,
setelah pesawat takeoff dari kampung Pagamba Salah satu penumpang meminta kepada Co Pilot agar pesawat ini landing di kampung Bugalaga dengan Tujuan mengambil ibu dari anak tersebut yang sedang sakit (mau dievakuasi ke Nabire),
Setelah pesawat landing di kampung Bugalaga terlihat memang benar seorang ibu sedang sakit beberapa menit kemudian muncul dari sebelah kanan pesawat sekitar 15 KKB dengan membawakan alat tajam berupa parang dan satu Pucuk senjata api laras panjang dan langsung melakukan penodongan terhadap pilot.
Tetapi pilot beserta Co pilot dan teknisi ditolong oleh bapa pendeta dan setelah melakukan negosiasi dari pihak KKB memaksa meminta uang tebusan , sehingga pilot dan bapak pendeta memberikan uang berjumlah 7 juta kepada KKB tersebut dan pesawat SAM AIR take off dari bandara Bugalaga menuju Nabire.
Pihak Maskapai Menjelaskan tidak Berani Memeberkan Kejadian Ini Sebelumnya Dikarenakan Diancam dan di intimidasi Oleh Kelompok KKB.
Salah Satu Pelaku Pembajakan dan penodongan Menggunakan Senjata Api adalah YANUARIUS SANI MERUPAKAN PASUKAN KKB KEMABU KODAP VIII INTANJAYA DI BAWAH PIMPINAN UNDIUS KOGOYA.
Kejadian Ini Membuat Para Tokoh Dan Masayrakat Setempat Khawatir maskapai Penerbangan Tidak Mau Lagi Melayani Masyrakatnya.
“Kami Takut Nanti Pesawat Tidak Mau Lagi Mendarat Dikampung Kami ,Apalagi Kalau Mau kekota atau yang sakit jadi susah untuk berobat kekota”Ucap Salah Satu Masyarakat Kampung BUGALAGA.
