PK,.JAKARTA, – Bahas percepatan pembangunan jalan Trans Papua, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menerima audiensi Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Jayapura bertempat di Makorem 172/PWY.
Dalam keterangan tertulis Penerangan Korem 172/PWY, Rabu (10/2/2021), kedatangan Kepala BBPJN Edu Melki Sasarari, ST, MM., beserta stafnya ke Korem 172/PWY guna membahas kerja sama dalam percepatan pembangunan jalan Trans Jayapura-Wamena yang saat ini mengalami kendala dalam pengerjaan dan kebijakan BBPJN Jayapura dalam menerapkan jadwal bagi kendaraan yang melintas.
Danrem menyampaikan, akan mendukung penuh kebijakan yang akan dikeluarkan oleh BPPJN sebagai salah satu upaya dalam percepatan pembangunan jalan Trans Papua.
“Kami sangat mendukung, sebab dengan adanya pembangunan jalan ini kita bisa mengangkut bahan kebutuhan pokok maupun bahan untuk mendukung program pembangunan di daerah pegunungan dalam jumlah besar dengan harga yang murah,” kata Danrem.
Selama ini, transportasi barang hanya tergantung angkutan udara yang sangat mahal dan secara otomatis akan menaikkan harga kebutuhan. Di samping itu juga, dengan harga yang begitu mahal dapat menghambat pembangunan di daerah pegunungan.
Danrem menjelaskan, TNI menggelar pos di sepanjang titik pembangunan trans Jayapura-Wamena dalam rangka memberikan keamanan.
“Kita berharap pos-pos sepanjang jalan ini, ke depan bisa menjadi titik pemukiman sehingga kita bisa mendorong terjadinya transmigrasi lokal dan kita dorong kementerian terkait untuk mengambil bagian seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya,” harap Danrem.
Terkait pelaksanaan sosialisasi dan imbauan aturan BPPJN, Danrem menyampaikan, segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
“Kita juga berharap pemerintah daerah ikut mengimbau dan menyosialisasikan aturan ini kepada pelaku usaha baik di Jayapura maupun di Wamena,” kata Danrem.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPJN Edu Melki Sasarari, ST, MM., mengatakan proses pengerjaan jalan yang saat ini terus dilakukan mengalami kendala waktu pengerjaan, disebabkan tingginya mobilitas kendaraan yang melintas dengan beban yang berat dari Jayapura menuju Wamena.
“Kendaraan pengangkut komoditas tersebut terus memaksa melakukan perjalanan ke Wamena dan mengakibatkan waktu jam kerja berkurang dari sebelumnya delapan jam menjadi empat jam dalam sehari. Waktu kerja dihabiskan untuk membantu menarik truk dan sejenisnya yang terjebak oleh lumpur, “ ujarnya.
Edu menjelaskan bahwa kondisi jalan saat ini dalam tahap pengerjaan dan masih berupa jalan tanah, ditambah lagi tingginya curah hujan membuat kondisi jalan makin parah untuk dapat dilalui oleh kendaraan bermuatan berat.
Untuk itu, BPPJN Jayapura meminta bantuan kepada Korem 172/PWY dalam mengimbau dan menyosialisasikan kebijakan bagi kendaraan melewati jalan trans Jayapura-Wamena melalui pos-pos TNI yang tergelar.
“Kami butuh waktu sekitar dua minggu untuk memaksimalkan pengerjaan. Setelah itu, jalan akan kami buka selama dua hari dan ke depannya akan dibuka seminggu dua kali tergantung kondisi di lapangan. Kita berharap kebijakan ini dapat dilaksanakan,” tuturnya. (Dispenad)