PK,.JAKARTA,.—Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu melawan terorisme. Hal itu disampaikan menanggapi aksi penyerangan yang terjadi di area Mabes Polri, Rabu kemarin. “Terkait dengan terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh Tanah Air agar semuanya tetap tenang tapi juga waspada dan menjaga persatuan, dan kita semuanya bersatu melawan terorisme “.
Presiden juga menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi terorisme di Indonesia. “Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air ”.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa dirinya juga telah memerintahkan seluruh jajaran terkait untuk meningkatkan kewaspadaan. Terkait aksi terorisme ini Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan”.
Sementara itu, Hasanudin Abdurakhman, Direktur PT Osimo Indonesia dalam sebuah artikelnya menyampaikan bahwa Serangan teroris kembali terjadi, dan kali ini di tengah krisis pandemi Covid-19. Teroris meledakkan dirinya, dengan niat untuk mencelakakan orang lain. Membuat orang lain celaka adalah tujuan kematiannya. Orang-orang seperti ini, hidup sebagai anggota masyarakat pun sungguh mengerikan. Mereka tidak lagi punya tujuan hidup. Tujuan mereka hanya mati, dan mati dengan mencelakakan orang lain.
Para teroris yang menganut paham ini jelas bukan bagian dari kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai umat beragama. Mereka tidak peduli pada siapa pun korbannya. Apapun agama orang lain, kalau bukan dari golongan mereka, bagi mereka hanyalah musuh belaka. Sangat penting bagi kita, warga masyarakat, untuk memahami poin ini. Jangan sampai ada lagi simpati, sekadar karena mereka seagama dengan Anda, atau berpenampilan sama. Sesungguhnya mereka tidak sama dengan siapa pun.
Sudah ada banyak fakta yang menegaskan soal ini. Para teroris menyerang kerumunan orang, tak peduli siapa saja yang berada dalam kerumunan itu. Bahkan mereka pun terang-terangan menyerang masjid, tempat suci umat Islam. Kenapa begitu? Karena sekali lagi, orang Islam pun, kalau bukan dari golongan mereka, tidak mereka anggap muslim.
Ini perlu ditegaskan, karena selama ini masih saja ada orang-orang dan lembaga resmi yang dengan berbagai cara menunjukkan dukungan kepada para teroris. Jenazah mereka disambut dan dikuburkan dengan perlakuan seolah mereka itu pejuang. Mereka tak pantas mendapat penghormatan seperti itu. (*)