PK. Teluk Bintuni. – Sebagaimana tertuang dalam uraian tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam UU TNI, kita berada di sini adalah membantu Pemda. Banyak pekerjaan Pemda di sana, ada ruang-ruang kosong. Kalau kalian bisa masuk di sana, kalian masuk, contohnya di pedalaman tidak ada guru, kalian menjadi guru. Jangan kalian menjadi Babinsa, kalian tidak menjadi solusi. Kalian harus bermanfaat, dimanapun kalian berada. Kemudian kita harus bersinergi, berintegrasi, dan berkolaborasi.
“Sesuai dengan moto yang kalian tulis yaitu ‘Kasih adalah Senjata Teritorial’ maka kalian harus mampu merebut hati masyarakat. Jangan sempat masyarakat menolak kamu, yang berarti bahwa kamu tidak sesuai dengan visi yang kamu tulis sendiri,” kata Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).
Ucapan Pangdam XVIII/Kasuari tersebut ditujukan kepada para prajurit yang bertugas di satuan jajaran Kodim 1806/Teluk Bintuni (TB), saat dirinya mengunjungi dan bertatap muka langsung dengan mereka, Senin (19/4/2021) di Markas Komando Kodim 1806/TB, Jalan Raya Manineri, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
“TNI harus manunggal dengan rakyat, tidak boleh menyakiti hati rakyat. Kita sudah mempunyai sumpah, 8 Wajib TNI, itu harus dilaksanakan. Tentara itu harus disiplin, harus punya moral, karakter. Kita ini tentara sudah dididik, dilatih, dilengkapi dengan senjata. Kalau kamu tidak mempunyai disiplin dan moral yang baik, kamu sama dengan gerombolan. Kalian harus setia kepada pimpinan, kawan, dan setia kepada adik-adik ataupun anak buah. Itulah tentara,” ujarnya.
Lebih lanjut Pandam juga mengajak kepada seluruh prajurit yang hadir agar tidak menjadikan perbedaan sebagai konflik.
“Jangan perbedaan dijadikan konflik, kita terima dengan adanya perbedaan suku, agama, ras, dan golongan ini, kita sudah sepakat. Nenek kakek moyang kita dulu berjuang bagaimana merebut Irian Barat, bagaimana mengusir penjajah Belanda dengan darah dan air mata. Lalu kenapa kita keturunannya, anak cucunya, ada orang-orang atau oknum yang malah melawan pemerintah. Makanya peranan kalian sebagai ujung tombaknya satuan harus banyak pembinaan, pendampingan, dan mengawasi jangan sampai anak-anak kita terpengaruh. Terkait dengan kerukunan, indeks kerukunan di tanah Papua Barat ini mendapat predikat terbaik yaitu 82,1%. Untuk itu mari kita jaga kerukunan,” pesannya.
Di akhir kunjungan kerjanya di Kodim 1806/TB ini, Pangdam memberikan bingkisian Hansanitizer (1 Dos), Masker kesehatan (1 Dos), Vaksin AstraZeneca (1 Box), Kaos NKRI (50) untuk para Prajurit Kodim. Selanjutnya Pangdam dan rombongan melihat dari dekat kebun ketahanan pangan yang dibuat Kodim.
Turut mendampingi Pangdam dalam kegiatan tersebut, Pamen Ahli Pangdam bidang OMP, para Asisten dan Kabalakdam XVIII/Kasuari, Danbrigif 26/GP, Danyonif 763/SBA, Dandim 1806/TB, Danpos TNI AL, Kapolres, Bupati dan Wakil Bupati, serta beberapa unsur Forkopimda Kabupaten Teluk Bintuni.
(Pendam XVIII/Ksr)