PK,. (Situbondo). Staf Ahli (Sahli) E Bidang Kerjasama Militer (Kersamil) Korps Marinir, Kolonel Marinir Didiet Hendra Wijaya, M.MP dan Atase USMC Letkol Usmc Cedric Lee melakukan peninjauan sarana dan prasarana yang digunakan dalam Latihan Bersama (Latma) antara prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dengan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit dengan sandi Reconex 21-II di Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Puslatpurmar) 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Jumat (04/06/2021).
Dalam melaksanakan peninjauan tersebut Sahli E Bidang Kersamil didampingi Komandan Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir Letkol Marinir Supriyono selaku Komandan Satgas Latihan (Dansatgaslat) Reconex 21-II, Komandan PLP 5 Baluran Letkol Mar Agus Wahyudi, Pabandya Ops Kormar Mayor Mar Aristoyudo, Kasubsilatmar Disopslatal Mayor Mar Halley dan Penilai Latma Reconex 21-II Mayor Marinir Veeny T.M.W.
Kegiatan diawali dengan meninjau sarana dan prasarana yang berada di Puslatpurmar 5 Baluran, yaitu barak, kamar mandi, wc dan medan latihan yang akan digunakan untuk berlatih menembak serta meninjau tempat yang akan digunakan untuk latihan Military Operation Urban Terrain (Mout). Selain di Puslatpurmar 5 Baluran, peninjauan juga dilaksanakan di Puslatpurmar 7 Lampon, yang akan digunakan untuk materi latihan aspek laut.
Staf Ahli (Sahli) E Bidang Kerjasama Militer (Kersamil) Korps Marinir, Kolonel Marinir Didiet Hendra Wijaya, M.MP menyampaikan bahwa peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam Latma Reconex 21-II, dengan harapan kegiatan latihan dapat berjalan lancar, aman dan sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini merupakan wujud nyata peningkatan kemampuan yang diinginkan keduabelah pihak pada pertemuan Komandan Korps Marinir dan Komandan Marinir Amerika wilayah Pasifik sebelumnya.
Hasil laporan ini juga akan dipergunakan sebagai masukan pada rapat tahunan United State-Indonesia Bilateral Defence Discussion (USIBDD) yang merupakan kegiatan sidang kerjasama bilateral antara militer Indonesia dan militer US guna memperoleh hasil yang terorganisir dan terukur.
