PK.(Sidoarjo). Dalam rangka menindaklanjuti Perintah Harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tentang pembangunan Sumber Daya Manusia unggul dan profesional serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman.
Komandan Brigif 2 Marinir Kolonel Marinir Rudi Harto Marpaung memimpin rapat perumusan organisasi dasar Pasukan Pendarat (Pasrat) dengan kekuatan 1.745 Korps Marinir di ruang rapat Brigif 2 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Kamis (07/04/2022).
Komandan Brigif 2 Marinir Kolonel Marinir Rudi Harto Marpaung menjelaskan bahwa perumusan organisasi dasar Pasukan Pendarat (Pasrat) Korps Marinir TNI AL disusun untuk menyiapkan kekuatan yang akan digunakan pada Operasi Amfibi dalam pelaksanaan Operasi Gabungan TNI.
Kekuatan Pasrat yang disusun tersebut mengacu pada analisa ancaman yang akan dihadapi oleh Pasukan Pendarat Amfibi di Pantai yang dikuasai oleh Musuh.
“Dengan terbentuknya organisasi tugas Pasrat dengan kekuatan 1745, bukan berarti dalam pelaksanaan Operasi Amfibi yang akan dilaksanakan selalu mengacu kepada kekuatan tersebut, melainkan harus dianalisa sesuai dengan kekuatan musuh yang akan dihadapi, sehingga proses perencanaan pengembilan keputusan militer ini sangat menentukan dalam penyiapan kekuatan pasrat dan alat angkut yang akan digunakan dalam pelaksanaan Operasi Amfibi,” jelasnya