Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta bantuan militer dari Korea Selatan untuk mengirimkan pasokan senjata demi memperkuat Ukraina dalam upaya melawan invasi Rusia.
Dilansir dari CNN, Zelensky mengutarakan permintaan itu dalam pesan video kepada anggota parlemen Korsel pekan lalu. Ia meminta Korsel mengirimkan senjata-senjata anti-pesawat.
“Korea Selatan punya tank, kapal, dan berbagai peralatan yang bisa memblokir rudal Rusia dan kami akan sangat berterima kasih jika Korea Selatan dapat membantu kami melawan Rusia,” ujar Zelensky dalam video itu.
“Jika Ukraina bisa menerima senjata-senjata semacam itu, itu tak hanya membantu kami menyelamatkan nyawa warga sipil, tapi juga memberikan Ukraina kesempatan untuk bertahan sebagai negara, juga membantu mencegah negara lain diserang Rusia.” Lanjutnya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan bahwa mereka menolak salah satu permintaan senjata anti-pesawat.
Perwakilan kementerian itu kembali menegaskan bahwa Korsel memegang prinsip hanya akan memberikan bantuan militer berupa peralatan yang tak mematikan.
Korsel juga menyatakan, mereka juga sudah membantu dengan berbagai cara lain, termasuk melarang ekspor material-material penting ke Rusia. Mereka juga sudah menyetop transaksi dengan bank-bank Rusia.
Zelensky mengucapkan terima kasih atas upaya-upaya Korsel tersebut. Namun menurutnya, sanksi saja tak cukup untuk menghentikan agresi Rusia.
“Rusia tak peduli sebanyak apa orang tewas,” ucap Zelensky.
Ia kemudian menyoroti kondisi di Mariupol setelah direbut pasukan Rusia. Zelensky mengatakan, puluhan ribu warga sipil tewas di kota itu.
Zelensky lantas memutar video grafis yang menunjukkan gedung-gedung dihantam roket, tank Rusia melepaskan tembakan di jalan-jalan, dan warga sipil menangis melihat kerabatnya tewas.
“Perang ini masih jauh dari kata selesai. Rusia ingin menghapus kemerdekaan Ukraina dan memecah negara ini. Mereka mencoba menghapus kebudayaan dan bahasa bangsa Ukraina,” katanya. (cnn)
Editor : Agung Setiadi