PK.Lumajang,- Kecemasan mulai menyelimuti para Persit di lingkungan Yonif 527/BY. Betapa tidak, suami mereka bakal diberangkatkan untuk mengemban tugas menjaga perbatasan di Papua.
Salah satunya dialami oleh Venny Desita Putri (23). Selain kecemasan, istri dari Pratu Imanuel Mayor itu diketahui baru saja melahirkan anak laki-laki kembar.
Sedih tentu menyelimuti Venny. Apalagi, dia baru kali ini ditinggalkan oleh sang suami untuk mengemban tugas dengan kurun waktu satu tahun.
“Tapi mau gimana lagi, ini sudah resiko menikah dengan anggota TNI. Harus siap ditinggalkan kapan saja, dan harus bisa mendukung tugas suami,” kata Venny ketika ditemui di sela pengecekan kesiapan pemberangkatan tugas pasukan Yonif 527/BY yang dilakukan oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf. Senin (27/03/2023) siang.Meski berupaya untuk tegar, namun Venny pun tak bisa menyimpan kegelisahannya itu, terlebih soal keamanan sang suami ketika berada di medan tugas. Perasaan cemas, sedih dan takut pun seakan menjadi satu.
“Tapi saya tidak boleh menunjukkan kesedihan saya di depan suami. Dia harus berangkat tugas dengan tenang,” ungkapnya.
Berbeda dengan Venny Desita Putri, Dian Arimbi justru sudah terbiasa ditinggalkan suami untuk menjalankan tugas dari negara. Istri Danyonif 527/BY itu mengungkapkan, jika suaminya pernah menjalankan tugas di beberapa daerah, salah satunya di Sudan Afrika pada 2016 silam.
Meski dalam keadaan hamil 7 bulan, wajah Dian Arimbi tak menunjukkan sedikitpun kekhawatiran atas kepergian suaminya dalam mengemban tugas di Papua.
“Saya tidak khawatir karena sudah terbiasa. Kali ini, saya tidak fokus pada perasaan saya lagi. Melainkan bagaimana menenangkan anggota (Persit) saya supaya mereka tidak khawatir,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Persit PD V/Brawijaya, Shally Sundari Farid Makruf pun terus memberikan berbagai motivasi dan semangat terhadap para Persit di lingkungan Yonif 527/BY.
Menurutnya, peran seorang istri dalam mendukung kelancaran tugas suami sangat penting. Dengan nada lemah lembut, Shally menyampaikan beberapa hal yang sama. Bahkan, ketika hendak melahirkan, dirinya pun berangkat ke rumah sakit seorang diri.
“Harus konsekuen dengan pilihan menjadi istri Tentara. Siap ditinggal tugas dan siap menemani suami tugas di manapun. Itu janji yang harus dicamkan dalam hati seorang ibu Persit,” jelasnya.