Pihak TNI membantah klaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyebut 9 prajuritnya tewas dalam serangan kelompok itu di Nduga, Papua, Sabtu (15/04).
Melansir dari tempo.co, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan prajurit yang sempat terpisah karena serangan tersebut sudah mulai bisa berkumpul lagi dengan kesatuannya.
“Perkembangannya saat ini sangat positif, kondisi pasukan mulai terkumpul,” kata Julius lewat pesan teks, Senin (17/04).
Julius mengatakan pihaknya masih terus berkomunikasi dengan personel di lapangan untuk mengetahui perkembangan situasi. Dia menegaskan TNI masih mendata jumlah personel yang berhasil berkumpul dengan kesatuannya.
Sebelumnya, satuan tugas TNI dari Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Nduga, Papua pada Sabtu, 15 April 2023. Serangan dilakukan ketika satuan tugas tersebut sedang mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Marthens. Philip telah disandera oleh KKB sejak 7 Februari 2023.
Akibat serangan ini, pihak TNI menyebut seorang prajuritnya tewas, yakni Pratu Miftahul Arifin. Miftahul tewas tertembak lalu jatuh ke jurang sedalam 15 meter.
Sementara, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak mati 9 prajurit TNI dalam serangan tersebut. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakakan selain menewaskan prajurit TNI, kelompoknya juga merampas 9 pucuk senjata.
Julius meminta masyarakat tidak mempercayai informasi tersebut. Dia menilai informasi itu menyesatkan. Julius berkata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat ini sedang mengunjungi Papua untuk bertemu langsung dengan pasukan.
Seusai kunjungan itu, kata dia, Panglima TNI akan melakukan konferensi pers untuk menjelaskan situasi di Papua, serta melakukan evaluasi. “Mungin besok, dan mungkin ada evaluasi,” kata dia. (tempo)
Editor : Agung Setiadi