PK.(Keerom). Keadaan hubungan antar umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan, menjadi salah satu kunci suksesnya pembangunan nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demikian halnya wilayah Papua yang dikenal sangat kuat bentuk toleransi antar umat beragama, pada kesempatan ini para prajurit TNI dari Satgas Yonif 143/TWEJ Pos Bompay dalam rangka membina dan melestarikan kerukunan mengajak masyarakat bergotong royong untuk membersihkan lingkungan Gereja Katholik Santo Mikail di Kampung Bompay, Distrik Waris, Kab. Keerom, Papua, Kamis (15/6/2023).
Dalam keterangannya, Dankipur I Satgas Yonif 143/TWEJ Kapten Inf Agus Rahman menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjaga dan merawat kerukunan serta toleransi yang selama ini telah terwujud dengan sangat baik agar senantiasa lestari dihati sanubari seluruh masyarakat.
“Melalui gotong royong Satgas berharap tercipta interaksi dan komunikasi sehingga menambah kokoh dan eratnya keharmonisan hidup antar umat beragama,” jelas Dankipur I.
Kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Yonif 143/TWEJ Pos Bompay dibawah pimpinan Serka Iwan Syahroni mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Kampung Bompay, terlihat dari semangat mereka dalam melaksanakan gotong royong yang mencermimkan kerukunan, keakraban dan keharmonisan tanpa melihat perbedaan dalam keyakinan antara Satgas dengan masyarakat Kampung Bompay.
Seperti yang dikatakan oleh tokoh masyarakat yang sekaligus Ondo Api Kampung Bompay Bapak Keven Swo (55) yang sangat bangga dengan kehadiran TNI diwilayahnya, pihaknya mengaku bahagia hidup ditempat indah yang dipenuhi dengan cinta kasih penuh kedamain dalam keberkatan.
“Saya merasa sangat senang sekali dengan suasana yang tercipta, terimakasih Bapak TNI atas dedikasi yang diberikan kepada masyarakat. Suasana ini patut kita jaga dan lestarikan sebagai sebagai warisan berharga untuk generasi penerus bahwa kita adalah bangsa yang cinta damai ditengah keberagaman yang ada,” tuturnya.