Dijuluki Golden Boy Amerika, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa Mampu Dipercaya US Congress

Dijuluki Golden Boy Amerika, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa Mampu Dipercaya US Congress

Polhukam

PK.Jakarta,.(17/7).—–Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Andika Perkasa dijuluki “Golden Boy Amerika” karena mampu menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan militer Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah wawancara di channel Youtube KOMPASTV dalam program ‘LANTURAN’ yang diupload pada 13 Juli 2023. Andika menyebut jika dirinya telah mempelajari karakter dan kultur orang Amerika saat menimba ilmu di AS.

“Karena saya sekolah disana, jadi saya tau kira-kira karakter atau kebiasaan kultur orang sana tuh gimana. Jadi lebih berangkat dari situ.” kata Andika Perkasa, dikutip pada Senin (17/07).

Hal itu, lanjut Andika, yang membuat dirinya mampu menjalin hubungan kerja yang baik dengan Amerika sewaktu masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Dia menceritakan saat itu mampu mendapatkan persetujuan dari pemerintah Amerika dalam membeli alutista jenis helikopter dan drone untuk rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024 yang diusulkan ke Kementerian Pertahanan.

“Awal jadi KSAD 2019, saya usulkan antara lain adalah kebutuhan tentang helikopter adalah Osprey. Ini helikopter tapi yang hybrid, karena selain helikopter juga fix wing. Ini MV 22 atau sebutannya Osprey buatan konsorsium antara Bell dengan Boeing,” jelas Andika

Andika mengatakan, proses membeli alutista tersebut juga harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari United States (US) Congress.

“Untuk membeli itu bukan hanya kita punya uang atau ngga. Jadi produk Amerika itu pasti harus ada proses, harus ada approval dari US Congress atau DPR nya mereka. Jadi kita punya uang aja ga cukup. Kalo punya uang ngga disetujui, ngga bisa.” ungkap Andika.

Negosiasi itu dilakukan Andika dengan berkunjung langsung ke Amerika. Hal itu membuat pemerintah Amerika akhirnya menyetujui pembelian alutista yang diinginkan Andika.

“Saya juga melakukan lobby langsung ke Amerika dan bahkan sampai dengan diapprove oleh US Congress.” ucap dia.

Namun, pemerintah Indonesia waktu itu memutuskan untuk tidak membeli helikopter MV 22 Osprey yang telah diusulkan oleh Andika Perkasa.

“Bagi saya itu suatu prestasi, berarti mereka percaya pada kita. Walaupun kemudian Kementrian Pertahanan tidak memutuskan untuk membeli.” kata Andika. (pk)

Editor: Agung Setiadi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments