Saya kenal Pak Izak Pangemanan sudah lama, pada saat beliau mendirikan salah satu organisasi di kota Jayapura untuk mengumpulkan banyak mahasiswa Papua yang berpikir mau maju melalui jalur prestasi akademik dan organisasi.
Beliau mendirikan organisasi tersebut dengan tujuan ingin melakukan lompatan bagi anak muda Papua agar tidak ikut didalam kegiatan negatif yang dapat membuat anak Papua jadi malas untuk berpikir maju.
Saya salah satu kader dari organisasi tersebut dan semenjak masuk disana, saya dibimbing dan diajak untuk berpikir kritis, saya dituntut untuk memiliki nilai akademik yang bagus dan pengalaman organisasi yang cukup. Alhasil, saya berhasil menjadi Ketua BEM dikampus S1 saya dan pada saat wisuda s1, saya mendapatkan nilai pujian (cumlaude).
Tidak berhenti disana, saya disarankan oleh beliau untuk melanjutkan studi, saya memilih melanjutkan studi S2 ke Universitas Pertahanan, Saya tidak langsung lulus di tes pertama,saya gagal. Namun ditahun berikutnya yaitu tahun 2018, saya coba lagi dan Lulus menjadi mahasiswa Universitas Pertahanan. Berkat pengalaman organisasi yang didirikan Pak Izak, saya dapat menyelesaikan studi S2 saya dengan baik, mendapatkan lulusan Cumlaude dan juga menjadi salah satu lulusan berprestasi.
Saya juga dipanggil Pak Prabowo Menteri Pertahanan untuk bertemu dengan beliau, karena potensi akademik saya yang baik serta unggul dalam keterampilan berorganisasi saya akan disekolahkan Pak Menhan keluar negeri untuk mengambil S3.
Bukan hanya saya contohnya, banyak anak muda Papua lain yang dibentuk oleh Pak Izak untuk menjadi Pemimpin Papua yang memiliki Integritas. Satu pesan yang selalu beliau ingatkan adalah kamu harus cerdas terus jangan lupa ilmumu dibagi ke orang lain, agar semua orang Papua juga menjadi seperti kamu.
Teringat pada saat saya memimpin diskusi sebagai moderator di seminar TNI AD tahun 2023 di Sesko AD Bandung dengan thema penyelesaian konflik Papua, Sejumlah Pemateri memaparkan Materinya, namun saya ingat betul Materi yang berhasil mendapatkan apresiasi dari banyak peserta adalah materi dari Pangdam XVII/Cenderawasih Pak Mayjend Izak Pangemanan.
Beliau menyampaikan bahwa pendekatan penyelesaian konflik Papua harus menggunakan hati karena orang Papua adalah orang Indonesia, orang Papua bukan musuh negara, sekalipun ada yang terafiliasi dengan kelompok bersenjata tetap pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan damai. Semua organik di Papua, diarahkan beliau untuk mendekati masyarakat dengan hati walaupun banyak anggota TNI yang gugur namun beliau sampaikan tetap melakukan pendekatan kemanusiaan.
Pada saat Pak Izak menyampaikan paparannya, saya langsung teringat tulisan Alm. Letjen TNI Herman Asaribab yaitu Membangun Papua dengan Hati.
Saya dapat sampaikan bahwa Pak Izak Pangemanan bukan orang asli Papua tapi dia punya hati yang besar untuk menjaga perdamaian di tanah Papua, susah Papua menemukan Jenderal yang mengerti persoalan Papua dan kebutuhan orang Papua seperti apa yang dilakukan oleh Pak Izak Pangemanan.
Saya seorang analis, saya mencatat bahwa organik di Papua tidak pernah berkonflik dengan masyarakat, dari organik yang paling dekat dengan masyarakat yaitu Babinsa hingga komandan satuan daerah selalu mendapat dan memberikan perlakuan yang baik dengan masyarakat Papua. Namun, yang biasanya berkonflik (tidak semua) adalah satuan tugas dari wilayah lain.
Saya Apresiasi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan, termasuk usaha beliau dalam menjaga damai di tanah Papua, membangun narasi positif tentang Papua, serta upaya mendorong masyarakat Papua untuk maju.
Steve R. Mara, S.H., M.Han.
Tokoh Muda Papua.