Jakarta.Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran Prof. Widya Setiabudi Sumadinata mengatakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) menjadi pekerjaan rumah bagi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono yang baru dilantik pada Jumat (05/04) lalu.
Melansir dari antaranews.com, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
“Modernisasi alutsista tentunya menjadi PR besar. Selain tantangan dari aspek budget (anggaran), juga ancaman di proses pengadaan yang rawan penyalahgunaan karena ada aspek bisnis di sini,” kata Prof. Widya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.
Prof. Widya menyebut dalam konteks strategi dan doktrin pertahanan negara, Marsekal Tonny harus dapat berkoordinasi dengan matra darat dan laut demi mewujudkan sistem pertahanan negara yang sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Ia lantas mengatakan bahwa tantangan lainnya yang harus dihadapi KSAU adalah mengenai aspek geopolitik dan geoekonomi kawasan Indo-Pasifik sehingga kemitraan dengan negara kuat menjadi keharusan.
Akan tetapi, Prof. Widya menjelaskan kemitraan tersebut harus sesuai dengan visi misi pertahanan presiden terpilih periode 2024-2029.
Ia berpendapat bahwa sosok Tonny Harjono yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) Tahun 1993 memiliki rekam jejak yang bagus sebelum dilantik menjadi KSAU.
“Menurut pengamatan saya pribadi, Marsekal TNI Tonny secara akademis maupun pengalaman militer mumpuni dan masih relatif muda di usianya untuk menduduki jabatan KSAU,” katanya. (antara)
Editor: Agung Setiadi