Komandan Puspenerbal Hadiri Peringatan HUT ke-65 Hui Kencana

Komandan Puspenerbal Hadiri Peringatan HUT ke-65 Hui Kencana

TNI AL

Surabaya, TNI AL-Puspenerbal (13/9/2024).—-Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksda TNl Sisyani Jaffar mengghadiri Upacara Peringatan HUT Ke-65 Hiu Kencana tahun 2024 yang digelar di depan Monumen Candrasa, Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jumat (13/9/2024).

Upacara Militer peringatan HUT ke-65 Hiu Kencana ini, dipimpin langsung Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dengan Komandan Upacara Letkol Laut (P) Joko Ariyanto yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan KRI Nagapasa-403.

Tampak hadir dalam upacara peringatan HUT ke-65 Hiu Kencana ini para Pejabat Utama Mabesal, para Pangkotama TNl AL, Kasal dari masa kemasa dan undangan lainnya.

Kasal mengatakan, unsur KRI Kapal Selam sebagai unsur strategis dijajaran TNI AL ini, berjuluk “Hiu Kencana”, merupakan sebutan untuk Satuan Kapal Selam sebagai bagian dari TNI AL di bawah Komando Armada II, dengan motto “Wira Ananta Rudira” yang bermakna Tabah Sampai Akhir.

Upacara digelar di Monumen Candrasa lanjutnya, merupakan monumen untuk mengenang, menghormati, atas keberanian, ketabahan serta dedikasi Komandan beserta anak buah RI Candrasa-405 yang dengan gagah berani menerobos pertahanan AL Kerajaan Belanda untuk mendaratkan Tim RPKAD di teluk tanah merah pantai utara Irian Barat, dalam Operasi Lumba-lumba Pra H Operasi Jayawijaya pada tahun 1962.

65 tahun pengabdian Hiu Kencana ini kata Kasal, bukan hanya sekedar angka, melainkan bukti dedikasi dan semangat juang yang tinggi dari setiap prajurit Jalasena pengawas kapal selam.

“Untuk itu pada momen istimewa ini, marilah sejenak kita menengok ke belakang untuk mengapresiasi setiap tetes keringat dan air mata yang telah dicurahkan oleh pendahulu kita dalam perjalanan panjang pengabdian Hiu Kencana,” ungkapnya.

Menurutnya, sejumlah operasi penting pernah dicatatkan Hiu Kencana dalam sejarah TNI AL pada tahun 1960 kekuatan kapal selam kita turut andil dalam operasi militer menghadapi pemberontakan di Aceh dan RMS di Maluku melalui Operasi Nanggala dan Operasi Cakra.

Pada tahun 1961 RI Nanggala melaksanakan Operasi Pameran Bendera kapal induk Belanda Karel Doorman, kekuatan kapal selam kita juga menjadi bagian penting pada Operasi Pembebasan Irian Barat pada tahun 1962 hingga 1964 melalui Operasi Jayawijaya, Operasi Alugoro, Operasi Cakra 2, Operasi Kencana dan Operasi Kangguru

Tidak lupa enam unsur kapal selam TNl AL, yaitu RI Naga Banda, RI Candrasa, Rl Cundamani, Rl Hendra Jala dan RI Alugoro terlibat dalam Operasi Ganyang Malaysia di sepanjang tahun 1964, hendaknya menjadi sumber aspirasi dan motivasi kita dalam melanjutkan pengabdian kepada TNI AL, bangsa dan negara.

Kita pahami bersama, tuntutan tugas TNI AL ke depan tidaklah semakin mudah untuk menghadapi berbagai tantangan strategis yang semakin dinamis, kompleks dan penuh ketidakpastian. TNl AL terus berupaya membangun kekuatan kapal selam kita menjadi kekuatan yang disegani di kawasan, target 12 Armada kapal selam untuk mendukung visi Indonesia emas 2045 adalah suatu keniscayaan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments