Permintaan Pakar Intelijen Ke TNI-Polri Terkait Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri

Permintaan Pakar Intelijen Ke TNI-Polri Terkait Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri

Polhukam

Jakarta .Pakar Intelijen dan Keamanan dari Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta mengingatkan jajaran TNI-Polri untuk mewaspadai pihak-pihak yang akan bermain selama Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke luar negeri selama setengah bulan pada November ini.

Melansir dari jpnn.com, Stanislaus mengatakan jangan ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama Presiden Prabowo berada di luar negeri. Hal ini guna menjaga stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri.

Menurut Stanislaus, muruah Gibran sebagai pemimpin harus tetap dihormati dan dijaga dari pihak-pihak yang mencoba mendelegitimasi atau merongrong kepemimpinan Gibran sebagai wapres yang menjalankan tugas-tugas presiden.

“Kalau pas Prabowo luar negeri, sementara Gibran sebagai pelaksana tugas-tugas presiden itu kan sudah sesuai konstitusi. Aturannya memang dari dahulu seperti itu. Terkait adanya gerakan-gerakan siapapun yang sudah terpilih yang dilantik secara konstitusi itu harus kita hormati dan kita jaga,” tegas Stanislaus, Senin (04/11).

Stanislaus menilai pihak-pihak yang masih tidak menerima atau tidak suka terhadap Gibran sebagai pemimpin merupakan bentuk ketidakdewasaan dalam berpolitik dan bernegara.

Meskipun dia menyebut kritik maupun ketidakpuasan terhadap pemerintah dianggap wajar, namun hal tersebut bisa disampaikan melalui mekanisme yang ada dengan cara sopan dan bertanggung jawab.

“Misalnya ada kritik atau saran atau ketidakpuasan, kan ada mekanismenya. Walaupun kita harus menghargai kritik maupun pendapat, tetapi siapapun juga pemimpin Indonesia harus tetap dijaga dan dilindungi,” ucapnya.

Menurut Stanislaus, menyampaikan kritik ataupun gagasan sah-sah saja di negara demokrasi, namun jangan sampai melampaui batas dengan mengganggu ketertiban umum atau bahkan mengganggu keselamatan pemimpin negara.

“Saya yakin intelijen dan aparat keamanan sudah bekerja. Ada protokol tetap untuk menjaga pimpinan negara, dan pasti sudah termonitor serta terdeteksi potensi-potensi ancaman yang akan terjadi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Stanislaus yakin aparat keamanan dan intelijen sudah bekerja memantau situasi keamanan negara, termasuk para pemimpinnya. Jika ada pihak-pihak yang berpotensi membuat kegaduhan, aparat keamanan pasti akan bertindak.

Stanislaus menilai Prabowo–Gibran telah memulai pemerintahannya dengan sangat baik, sehingga ia meminta aparat keamanan dan intelijen tetap waspada menjaga kondisi tersebut dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu roda pemerintahan ke depan.

“Menurut saya, kalau sebatas menyampaikan pendapat atau gagasan, itu sah-sah saja di negara demokrasi. Jadi, kita hormati. Namun, jangan sampai mengganggu keselamatan pemimpin negara, yang pasti akan ditindak tegas oleh aparat keamanan,” katanya. (jpnn)

Editor: Agung Setiadi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments