Papua,.—Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aske Mabel diduga terus melakukan aksi kejahatan bersenjata di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Melansir dari kompas.com, Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) Papua yang juga Kepala Operasi Damai Kartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faisal Rahmadani melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/01).
“Aksi kekerasan bersenjata yang diduga dilakukan oleh KKB Aske Mabel sudah menganggu distribusi logistik di Kabupaten Yalimo,” ungkapnya.
Faisal menjelaskan, Aske Mabel merupakan desertir Polres Yalimo. Sekitar tujuh bulan yang lalu, Aske Mabel desertir dengan membawa 4 pucuk senjata api (senpi) AK 2000 dan sejumlah amunisi.
“Kemudian melakukan aksi kejahatan yang sampai saat ini ada enam orang meninggal dunia dan beberapa luka-luka,” jelasnya.
Dia menyampaikan, banyak aksi kejahatan bersenjata yang diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel pasca-melarikan diri sebagai anggota Polres Yalimo.
“Aksi bersenjata ini tidak boleh kita biarkan, tetapi perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang intensif, guna menanggulangi aksi-aksi tersebut di Kabupaten Yalimo,” ujarnya.
Dalam bulan Januari 2025, telah terjadi aksi kejahatan bersenjata selama dua kali yang menewaskan tiga orang, yakni dua orang masyarakat sipil dan satu anggota Polri yang bertugas di Satgas Operasi Damai Kartenz.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, pada Rabu (08/01) telah terjadi penembakan terhadap dua orang petugas senso atau pemotong kayu di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo. Kedua petugas senso kayu ini ditemukan tewas di lokasi kamp tempat mereka bekerja.
Sementara itu, pada Jumat (17/01) kembali terjadi penembakan di PT AMO, Kabupaten Yalimo, yang menyebabkan gugurnya Briptu Iqbal Anwar Arif.
Saat ini, pihak Polres Yalimo dan Satgas Damai Kartenz terus melakukan penyelidikan, guna mengungkap pelaku penembakan tersebut. Satgas Damai Kartenz menduga pelaku penembakan di Yalimo dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel. (kompas)
Editor: Agung Setiadi