Papua.–Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz bersama Kepolisian Daerah (Polda) Papua bekerja sama dengan Polda Papua Barat guna mengungkap jaringan penyeludupan senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua Tengah.
Melansir dari kompas.com, Polda Papua melakukan identifikasi dan menemukan tersangka Eko Sugiyono, salah satu teman tersangka Yuni Enumbi yang berlokasi di Kecamatan Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Baik Eko maupun Yuni merupakan eks anggota TNI.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi Patrige Petrus Rudolf Renwarin menyampaikan, pada Sabtu (08/03), berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka Yuni Enumbi dan tersangka Teguh Wiyono yang mengarahkan kepada tersangka lain, yakni Eko Sugiyono yang berada di Manokwari, Papua Barat.
“Tim gabungan Satgas Penegakan Hukum memberikan informasi kepada jajaran Polda Papua Barat, untuk segera melakukan penyelidikan dan penangkapan,” ucapnya dalam keterangan pers kepada wartawan di Mapolda Papua, Selasa (11/03).
Tim penyidik Polda Papua Barat langsung melakukan penyelidikan terkait keberadaan tersangka. Eko Sugiyono lalu ditangkap di kediamannya yang berada di Kampung Soribo, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
“Dalam pengeledahan ditemukan barang bukti berupa 2 pucuk senjata api pendek, 1.447 butir amunisi, beberapa magazine, dan komponen senjata rakitan,” ujarnya.
Tak hanya itu, dari hasil penangkapan dan pengeledahan ini, penyidik Polda Papua Barat menemukan dua buah alat peledak detonator yang masih aktif di rumah tersangka.
“Dalam bunker yang digeledah dalam salah satu kamar tersangka ditemukan ada 2 buah detonator. Perlu diketahui bahwa detonator merupakan bahan peledak yang masih aktif,” ucapnya.
Mantan Wakapolda Papua dan Papua Barat ini menyampaikan bahwa tersangka menyembunyikan senpi, amunisi, dan detonator ini di dalam bunker yang dibuat dengan cara dicor menggunakan semen, lalu ditutupi dengan keramik. (kompas)
Editor: Agung Setiadi