Jakarta.—Personel gabungan TNI-Polri dari Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714/Puncak Jaya melakukan razia dan patroli terhadap alat perang pasca bentrok antara massa pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan paslon nomor urut 2 pemilihan bupati Puncak Jaya, Papua Tengah pada Senin (03/03).
Melansir dari kompas.com, Razia dan patroli ini dipimpin langsung oleh Kapolres Puncak Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kuswara bersama Kasdim 1714/Puncak Jaya, Kapten Inf Yohanes D Antaribaba pada kamis (06/03) kemarin.
Ratusan personel gabungan dari TNI-Polri menyisir setiap sudut Kota Mulia, hingga menyusuri sungai untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang membawa alat perang.
(AKBP) Kuswara mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi membawa busur dan panah. Apabila terdapat masyarakat yang masih membawa alat perang dan sebagainya, akan ditindak langsung di tempat.
“Kami TNI-Polri akan terus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjamin keamanan dan kedamaian di Kabupaten Puncak Jaya. Jadi, kami berharap masyarakat yang ada di luar sana yang berpikiran bahwa kami TNI-Polri tidak pernah hadir menjamin keamanan, itu tidaklah betul,” ujarnya.
“Buktinya, saat ini dan beberapa waktu lalu, hingga ke depannya kami akan terus menjamin serta selalu ada untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif,” lanjut dia.
Menurut (AKBP) Kuswara, dalam razia dan patroli dialogis ini, pihaknya mengamankan ratusan busur panah dan ribuan anak panah yang selanjutnya diamankan di Mako Polres Puncak Jaya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Puncak Jaya Yopi Murib mengimbau kepada kedua kubu paslon bupati untuk menghentikan perang atau saling serang.
“Kami minta kedua kubu pendukung paslon bupati untuk menahan diri dan tidak terprovokasi sehingga saling serang,” katanya.
Yopi meminta tokoh-tokoh senior, tokoh intelektual, dan mahasiswa Puncak Jaya di Papua maupun luar Papua untuk turut berpartisipasi dalam upaya menciptakan situasi damai di Kabupaten Puncak Jaya. (kompas)
Editor: Agung Setiadi
