Jakarta Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua, Frits Ramandey mengugkapkan momen mencekam saat dirinya bersama rombongan ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (27/04).
Melansir dari kompas.com, Ia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi bermula saat Komnas HAM perwakilan Papua itu turut serta dalam melakukan pencarian terhadap hilangnya Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Seperti diketahui, Iptu Tomo Marbun telah hilang sejak Desember 2024 lalu, saat sedang mengejar KKB.
Frits mengatakan, Komnas HAM Papua diundang untuk terlibat dalam proses upaya pencarian dan rekonstruksi hilangnya Iptu Tomi Marbun.
“Proses ini sudah dilakukan seminggu, dan jaraknya sangat jauh di lokasi kejadian, namanya sungai Rawara, kami sudah berada di sana empat hari,” kata Frits dikutip dari kanal YouTube Kompas Tv, Senin (28/04).
“Karena ini Minggu kami siap-siap untuk ibadah, saya diminta untuk pimpin ibadah. Jam 06.00 WIT, saya turun ke sungai, ada empat anggota mengawal saya untuk MCK,” sambungnya.
Ia kemudian mengambil gambar kencangnya arus sungai Rawara saat itu. Namun tanpa diduga ia dan rombongan diberondong tembakan oleh KKB dari sebrang sungai.
“Setelah saya mengambil gambar, setelah itu lalu kami selesai MCK, tepatnya jam 07.10 (WIT), dari sebrang sungai kami ditembak, kami ada lima orang, saya dan empat anggota kepolisian,” jelasnya.
Menurut penjelasannya, terdapat empat tembakan yang dilepaskan KKB ke arah rombongannya.
“Kami ditembak empat kali, tapi syukur kami reflek dan mengamankan diri. Lalu anggota Brimob yang ada di situ melakukan penembakan untuk melindungi kami,” ungkapnya.
“Setelah kami ditembak, saya berlari masuk ke tenda di mana kami tinggal (selama pencarian Iptu Tomi Marbun),” imbuhnya.
Ia menuturkan tidak ada korban dalam peristiwa penembakan tersebut.
“Iya, kami berlima yang langsung diarahkan senjata, syukur, Puji Tuhan kami berlima selamat,” tuturnya.
Pasca penembakan, Frits dan tim kemudian langsung dievakuasi ke lokasi yang aman, di Distrik Moskona. (kompas)
Editor: Agung Setiadi