Thailand- Emergency Response Team (ERT) Skadron Udara 15 melaksanakan latihan penanganan kondisi darurat Hot Brake dalam rangkaian Latihan Bersama (Latma) Elang Thainesia XX/25 antara TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Royal Thai Air Force (RTAF), di Wing 1, Korat AFB, Thailand, Kamis (12/6/2025).
Latihan mensimulasikan kondisi darurat yang dapat terjadi akibat panas berlebih pada sistem rem pesawat saat pendaratan. Kondisi hot brake tergolong berbahaya karena dapat memicu kebakaran hingga ledakan pada roda pesawat.
Menurut Kapten Tek Agyl Eka H., S.S.T.Han., Ps. Kasihar Skadron Udara 15, latihan ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh personel. “Kondisi Hot Brake bisa terjadi kapan saja, terutama setelah pendaratan darurat atau manuver intens. Latihan ini penting untuk memastikan semua elemen mampu merespons cepat dan tepat,” ungkapnya.
Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang evaluasi sistem komunikasi dan koordinasi antar sektor di lingkungan pangkalan udara. Seluruh prosedur darurat diuji untuk memastikan dijalankan secara terpadu, dengan keterlibatan aktif seluruh personel yang memahami peran dan tanggung jawab masing-masing.
Latihan yang disupervisi Paban I/Binlambangja Puslaiklambangjaau, Kolonel Pnb Taufik Andriadi, S.Sos., M.Intl.Sy., ini juga melibatkan ERT dari RTAF, yang turut memperkuat kerja sama bilateral serta memperdalam pemahaman bersama dalam penanganan situasi darurat lintas negara.
Latma Elang Thainesia XX/25 tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan tempur, tetapi juga mencerminkan soliditas dan kesiapsiagaan dua angkatan udara sahabat dalam menghadapi berbagai tantangan tugas.