Pemerintah Kota Surabaya bersama jajaran TNI dan Polri sepakat untuk memberantas juru parkir (jukir) liar dan aksi premanisme di kota itu.
Melansir dari antaranews.com, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan, untuk memulai pemberantasan tersebut dilakukan apel akbar yang diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan.
“Kami mengajak seluruh jajaran di Pemkot Surabaya dan TNI/Polri untuk turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Surabaya. Waktunya hari ini tunjukkan kekuatan kita, yang tidak menerapkan Pancasila, tidak menghormati orang lain, serta menghargai orang lain hingga tidak menjaga guyub rukun warga, harus kita singkirkan dari Kota Surabaya,” tegasnya.
Ia mengemukakan, jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan aset pemerintah untuk kepentingan pribadi sehingga mengganggu masyarakat di Kota Surabaya.
Maka dari itu, dia meminta kepada jajaran pemkot serta TNI/Polri untuk menindak tegas jika ada oknum yang menggunakan aset pemerintah tanpa izin.
“Ketika ada tanah negara, dan tanah negara itu diduduki orang lain tanpa izin, dan kita hanya diam, itu juga adalah salah ketika kita menjadi pemerintah dan TNI/Polri. Jangan kita biarkan ketidakadilan di depan mata kita dan hanya diam,” katanya.
Ia mengatakan, seluruh pertokoan dan rumah toko (ruko), toko modern, dan semua tempat usaha yang membayar pajak parkir untuk segera menyiapkan jukir resmi.
“Surabaya jangan dibuat gaduh, jangan dibuat tidak tenang. Surabaya terbuka untuk investasi, tapi jangan lupa investor juga punya kewajiban,” ujarnya. (antara)
Editor: Agung Setiadi
